Kyai Galang Sewu, Tembalang-Dua hal yang harus diingat ketika mengaji dimanapun berada, yaitu nasab dan sanad. Nasab yang mengurutkan silsilah keluarga ke atas hingga sampai pada Nabi Adam A.S. Sedangkan sanad menunjukkan bahwa amalan yang dilakukan seseorang sampai pada Nabi Muhammad Saw. Dua hal tersebut harus senantiasa dibawa dimanapun tempat menuntut ilmu agama. Hal ini ditegaskan Bapak Ustadz Khotibul Umam saat mengisi mauidhoh hasanah dalam acara Mujahadah Asror di Pondok Pesantren (PP) Kyai Galang Sewu, Kamis (6/3).
Bapak Ustadz Khotibul Umam juga berpesan jika apapun yang dijalankan di pondok pesantren harus dijalankan dengan sebaik-baiknya disertai hati yang ikhlas. Hal ini dikarenakan kunci semua amalan adalah ikhlas, sehingga akan terbentuk keistiqomahan dalam melakukan amalan tersebut.
Salah satu amalan yang diajarkan di PP. Kyai Galang Sewu adalah amalan mujahadah asror. Amalan ini bertujuan untuk senantiasa berdzikir kepada Allah SWT.
“Orang yang hatinya takut kepada Allah, maka dia selalu berdzikir kepada Allah,” tutur Ustadz Khotibul Umam.
Penuturan beliau menunjukkan jika Mujahadah Asror memiliki tujuan untuk senantiasa ingat kepada Allah agar jalan yang dihadapi menjadi lancar.
Mujahadah Asror merupakan acara rutin yang dilakukan sebulan sekali dan bertempat di Masjid Al-Ikhlas. Pembukaan acara dimulai pukul 20.30 WIB, dilanjutkan dengan tahlil, mujahadah asror, doa dan penutup dengan diikuti seluruh santri PP. Kyai Galang Sewu dan para warga Jurang Belimbing.
“Saya senang karena mendapat banyak ilmu, serta bersemangat untuk menyambut bulan sya’ban dan ramadhan” ucap mbak shafa salah satu santri PP. Kyai Galang Sewu.
Di akhir tausiyah, beliau Bapak Ustadz Khotibul Umam berpesan untuk senantiasa ikhlas dan menjadi orang yang murah senyum, bukan murah tawa.
Reporter : Elva dan Hassa (Tim Redaksi)
Fotografer : Nurdiansyah (Tim Redaksi)
Editor : Desi (Tim Redaksi)