Pengajian Fosilatamma: Mengenang Perjuangan Nabi Muhammad SAW dalam Berdakwah

KGS-News

Tembalang, Lensa-Jumat, (26/7), Forum Silaturahmi Takmir Masjid dan Mushola se-Kecamatan Tembalang & Banyumanik (Fosilatamma) menggelar acara pengajian di Masjid As Salam, Perum Gedawang Permai 1, Banyumanik, Semarang.

Pengajian ini dihadiri oleh masyarakat sekitar dan pondok pesantren di area Banyumanik dan Tembalang. Acara dimulai pukul 19.30-23.30 WIB, serta disiarkan di YouTube KGS TV. Mauidhoh hasanah diisi oleh Abah K.H. Yahya Al Mutamakkin, pengasuh Pondok Pesantren Madinah Munawwaroh, yang membahas mengenai “Muharram: Perjuangan Akbar Kanjeng Nabi Muhhamd SAW dalam Berdakwah”.

[Suasana Jamaah Fosilatamma]

Dalam ceramahnya, Abah K.H. Yahya, panggilan akrabnya mengingatkan para jamaah tentang pentingnya bulan Muharram sebagai awal perjuangan Nabi Muhammad SAW dalam menyebarkan agama islam. Beliau mengisahkan bagaimana nabi dan para sahabatnya harus berhijrah dari Mekah ke Madinah demi mempertahankan iman mereka, menghadapi penyiksaan, penjara, hingga pembunuhan sadis di Mekkah.

Nabi Muhammad SAW memutuskan untuk hijrah di bulan Safar, dan dua bulan kemudian, pada bulan Maulid, kembali lagi. Cerita yang penuh pengorbanan ini menggugah hati para jamaah untuk mengenang sejarah yang dahsyat dan penuh dengan tantangan.

Abah K.H. Yahya juga menceritakan bagaimana Sayyidina Umar disiksa oleh kaum Umayyah, ditindih batu besar namun tidak bergeming, hanya terus berdzikir dengan kalimat “Allah, Allah, Allah. Allahu Ahad”. Kisah lainnya adalah tentang Yasir dan istrinya Sumayyah, keluarga pertama yang syahid dalam Islam. Mereka diseret ke padang pasir, disalib, diikat, dicambuk hingga mati. Anak mereka, Ammar bin Yasir, menyaksikan ibunya dibunuh dengan besi panas di depan matanya. Nabi Muhammad SAW kemudian datang dan berkata, “Bersabarlah wahai keluarga Yasir, kita akan bertemu di surga”.

Pengajian ini memberikan pelajaran berharga bagi para jamaah untuk tidak mengabaikan panggilan Allah apapun kondisinyaa. Sedemikian para sahabat yang selalu di siksa tetapi tidak membuat goyah iman dan tetap mengingat Allah. Harusnya ini menjadi motivasi untuk semua umat muslim agar senantiasa mengingat Allah dengan selalu menjaga sholat lima waktu sebagai bukti bahwa Allah dan Rasul-Nya adalah yang pertama di hati kita.

Fotografer : Adika

Penulis : Hassa (KGS/Red)

Editor : Kiky (KGS/Red/Media)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *