Menjelang acara haul 2017 beberapa santri sedang kerja bakti persiapan Haul.
Abah Sam’ani menghampiri para santri yang sedang kerja bakti tersebut.
“Lagi ngopo kang (lagi apa kang)?”, tanya abah.
“Nembe ndamel gapuro kangge haul, Bah ( Lagi membuat gapura untuk haul, Bah)”, jawab salah satu santri sambil menundukkan kepala.
“Oalah, iki nek ono mobil aman ya (oh, ini kalau ada mobil aman ya)?”, tanya abah kembali.
“InsyaAllah Bah, niki sampun diukur, insyaAllah cekap (InsyaAllah Bah, ini sudah diukur, InsyaAllah cukup)”, jawab santri
Keesokan harinya, terjadi hujan lebat serta angin kencang. Gapuro yang dibuat santri roboh.
Salah satu santri melaporkan hal tersebut pada Abah Sam’ani. Lalu beliau berkata “wingi wis takoni kan, ‘amanĀ opo ora nek dilewati mobil?’ mobil sing tak mkasud yo iki, soale ogak oleh dicethokne (kemarin sudah tak tanyakan ‘aman atau tidak kalau dilewati mobil?’ mobil yang tak maksud ya ini, soalnnya tidak boleh dijelaskan)”
Santri hanya terdiam sambil menahan malu.
Ilustrasi : pinterest.com
Sumber : Buku Jejak Juang Kyai Sam’ani