Suasana Grand Final Santri of Champions Haul KGS 2025 di Masjid Al-Ikhlas Pondok Pesantren Kyai Galang Sewu (PP KGS), pada Kamis malam (29/11).
(Sumber: Lensa).
Tembalang, Lensa- Setelah melewati babak penyisihan yang digelar pada Sabtu (9/11), Grand Final Santri of Champions Pondok Pesantren Kyai Galang Sewu (PP KGS) berlangsung pada Kamis malam (28/11) di Masjid Al-Ikhlas PP KGS. Acara ini merupakan bagian dari serangkaian kegiatan Haul Simbah Ki Ageng Galang Sewu dan Pangeran Diponegoro 2025.
Empat tim terbaik yang lolos dari babak penyisihan, yakni Tim Abu Bakar Ash-Shiddiq, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib, bersaing langsung dalam tiga segmen menegangkan yang menguji kecerdasan, strategi, dan kekuatan memori.
Segmen pertama, Benefit Match (Soal Wajib), memberikan kesempatan kepada tiap tim untuk memilih paket soal wajib yang harus mereka jawab. Hasil akhir segmen ini menempatkan Tim Ali bin Abi Thalib di posisi teratas dengan skor 700, disusul Tim Utsman bin Affan 500 poin, serta Tim Abu Bakar Ash-Shiddiq dan Umar bin Khattab yang masing-masing meraih 400 poin.
Segmen kedua, Clash Point (Soal Lemparan), menguji strategi dan ketangkasan peserta dengan lima soal lemparan. Tim yang tidak bisa menjawab, soal akan dilemparkan ke tim berikutnya untuk dijawab. Hingga akhir segmen ini, Tim Abu Bakar Ash-Shiddiq unggul dengan skor gabungan 1.100 poin, diikuti Tim Ali bin Abi Thalib dengan skor 900, Tim Utsman bin Affan 800 poin, dan Tim Umar bin Khattab dengan 500 poin.
Segmen terakhir, Memory Madness dan KGS War, menjadi babak penentu. Peserta diberi waktu 10 menit untuk menghafalkan materi yang disediakan panitia. Setelah itu, mereka diuji daya ingatnya dengan soal rebutan. Jawaban benar diberi poin sebesar 200, sementara jawaban salah dikenakan pengurangan 100 poin.
Dalam segmen ini, Tim Ali bin Abi Thalib tampil gemilang dengan skor akhir 1.750, mengukuhkan mereka sebagai juara pertama. Tim Utsman bin Affan meraih posisi kedua dengan skor 1.700, disusul Tim Abu Bakar Ash-Shiddiq dengan 1.500 poin sebagai juara ketiga, dan Tim Umar bin Khattab dengan 500 poin sebagai juara harapan.
Acara Santri of Champions ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga menjadi wujud nyata semangat santri dalam mengasah kemampuan intelektual, kerja sama tim, dan sportivitas. Kompetisi yang berlangsung penuh antusias di Masjid Al-Ikhlas PP KGS ini menutup rangkaian kegiatan dengan meriah, sekaligus menguatkan nilai-nilai ukhuwah Islamiyah di kalangan santri.
Sebagai penutup, Ketua Panitia Haul KGS 2025, Abdurrahman Zakki, mengapresiasi antusiasme para peserta dan semaraknya pelaksanaan Santri of Champions. Ia menilai acara ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga bagian dari upaya pondok pesantren untuk menanamkan semangat belajar dan berlomba-lomba dalam kebaikan di kalangan santri.
“Dengan adanya SoC (Santri of Champions) ini, diharapkan menjadi ajang untuk terus belajar dan saling berkompetisi dalam hal kebaikan, sekaligus untuk meramaikan haul tahun 2025,” ujarnya.
Dengan suksesnya gelaran Santri of Champions, diharapkan semangat positif yang tercipta dapat terus berlanjut dalam berbagai kegiatan di masa mendatang. Ajang ini menjadi bukti nyata bahwa pondok pesantren tidak hanya menjadi tempat pembelajaran agama, tetapi juga wadah bagi santri untuk mengasah intelektualitas, sportivitas, dan semangat ukhuwah. Haul KGS 2025 pun diwarnai dengan nuansa kebersamaan yang mendalam, menjadikan peringatan ini tidak sekadar seremoni, tetapi juga momentum penguatan nilai-nilai kebaikan.
Reporter: M. Irham Maolana
Penulis : M. Irham Maolana
Editor : Desi (Lensa/KGS Red)