Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Diponegoro yang ditempatkan di Desa Dengkeng, Klaten, menginisiasi sebuah kegiatan inovatif dalam pengembangan produk lokal. Kegiatan ini merupakan bagian dari persiapan untuk mengikuti perlombaan Krenova yang diadakan setiap tahun, dimana tahun ini Desa Dengkeng berpartisipasi dengan mengembangkan produk baru berbasis bonggol pisang, Sabtu, (3/02/2024).
Kegiatan dimulai dengan pengambilan video dokumentasi oleh mahasiswa KKN. Mereka dengan cermat menangkap momen proses pembuatan bonggol pisang crispy yang merupakan inovasi terbaru dari produk lokal Desa Dengkeng. Proses pembuatan tersebut melibatkan beberapa langkah, termasuk pemilihan bonggol pisang yang berkualitas tinggi, pengupasan, pengirisan tipis, dan proses penggorengan hingga crispy sempurna.
Selama pengambilan video, mahasiswa KKN juga melakukan wawancara dengan beberapa tokoh penting dalam proses pembuatan produk, termasuk petani pisang, ibu-ibu pengolah, dan tokoh masyarakat setempat. Wawancara ini bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang proses pembuatan, nilai-nilai lokal yang terkandung dalam produk, serta harapan-harapan terkait pengembangan produk baru ini.
Dari wawancara tersebut, terungkap bahwa pengembangan produk bonggol pisang crispy ini bukan hanya sekadar upaya dalam meningkatkan ekonomi lokal, tetapi juga sebagai bentuk pelestarian budaya dan tradisi masyarakat Desa Dengkeng. Bonggol pisang, yang sebelumnya sering dianggap sebagai limbah, kini diubah menjadi produk bernilai tambah yang memperkaya kreativitas dan potensi ekonomi masyarakat.
Dalam suasana yang penuh antusiasme, mahasiswa KKN berhasil mendokumentasikan proses pembuatan bonggol pisang crispy dengan baik. Video branding yang dihasilkan diharapkan mampu menjadi media promosi yang efektif dalam memperkenalkan produk baru ini kepada masyarakat luas, serta menjadi salah satu strategi utama dalam mengikuti perlombaan Krenova.
Kegiatan ini merupakan contoh nyata bagaimana mahasiswa KKN dapat berperan aktif dalam pengembangan masyarakat melalui inovasi produk lokal. Dengan memanfaatkan teknologi dan kreativitas, mereka mampu menjembatani antara tradisi lokal dengan pasar global, membawa dampak positif dalam peningkatan kesejahteraan dan pemajuan Desa Dengkeng ke depan.
Penulis: Ahmad Khafash, Mahasiswa KKN Tim 1 Undip
Editor: Atia/Red