Pemalang (08/08) – Jamur telah menjadi fokus perhatian dalam bidang pangan dan pertanian. Hal ini dikenal karena nilai gizinya yang tinggi serta potensinya dalam memecahkan masalah lingkungan. Di sisi lain, pengolahan kopi juga merupakan industri yang luas, tetapi menghasilkan limbah organik yang bisa merugikan lingkungan jika tidak dikelola dengan baik. Namun, mahasiswa-mahasiswa Program Studi Biologi di Universitas Diponegoro (UNDIP) telah membuktikan bahwa ada solusi yang inovatif yang dapat menggabungkan kedua masalah ini.
Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik yang berlangsung dari tanggal 01/07 – 11/08 dengan tema “Optimalisasi Pengolahan Kopi di Desa Pulosari sebagai Upaya Pengembangan Produk Unggulan Masyarakat” di Desa Pulosari Kabupaten Pemalang, mahasiswa Biologi UNDIP telah berhasil mendaur ulang limbah pengolahan kopi menjadi media tanam jamur yang unggul. Proses ini tidak hanya berkontribusi dalam mengurangi dampak lingkungan negatif dari limbah kopi, tetapi juga memberikan solusi berkelanjutan untuk budidaya jamur dengan kualitas yang lebih baik serta alternatif protein pengganti daging dan mata pencaharian baru bagi masyarakat Desa Pulosari.
Adapun langkah-langkah dalam mengatasi masalah lingkungan adalah sebagi berikut:
Pengumpulan Limbah Kopi, Limbah yang dikumpulkan yaitu limbah kulit kopi kering dan limbah ampas kopi. Limbah tersebut kemudian diolah dan disiapkan untuk tahap berikutnya. Penggunaan limbah kulit dan ampas kopi menjadi media tanam jamur bukan tanapa alasan. Kulit dan ampas kopi memiliki kandungan selulosa yang tinggi sehingga mampu meningkatkan pertumbuhan jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus). Selain itu, kulit kopi mengandung nutrisi yang baik untuk pertumbuhan dan produktivitas jamur tiram (Pleurotus ostreatus).
Pembuatan Media Tanam Jamur dari Limbah Pengolahan Kopi, Kulit kopi yang dikumpulkan kemudian disiram dengan air mendidih dan didiamkan selama 24 jam untuk proses sterilisasi. Setelah 24 jam, kulit kopi ditiriskan dan dicampurkan dengan ampas kopi. Campuran tersebut dimasukan ke dalam plastik batlog hingga penuh dan diberi ring dari pipa paralon untuk memudahkan penutupan media. Setelah itu, media ditutup dengan kertas menggunakan karet.
Budidaya Jamur Unggul, Setelah media tanam siap, Inokulasi jamur dilakukan pada media tanam yang sudah dibuat. Mahasiswa menggunakan pengetahuan dan keterampilan dalam budidaya jamur yang didapat dari perkuliahan digunakan untuk menumbuhkan dan merawat pertumbuhan jamur. Bibit jamur yang dipakai yaitu bibit jamur tiram puith (Pleurotus ostreatus) F2. Pemilihan bibit jamur tiram puith (Pleurotus ostreatus) F2 dilakukan karena bibit ini lebih stabil dan memiliki potensi berkembang yang tinggi. Selain itu, pemilihan jamur tiram puith (Pleurotus ostreatus) karena jamur ini memiiliki nilai ekonomi yang tinggi dan mengandung gizi yang tinggi sehingga dapat menjadi alternatif bahan pangan bagi masyarakat. Selain itu, jamur ini juga dapat berkembang baik di wilayah Pulosari yang terletak di dataran tinggi sehingga memiliki suhu yang rendah serta kelembapan yang tinggi.
Mahasiswa Biologi Undip juga melakukan sosialiasi kepada masyarakat mengenai cara dan proses budidaya jamur yang baik. Hal tersebut dapat dijadikan referensi oleh masyarakat Desa Pulosari sebagai upaya untuk pengurangan limbah pengolahan kopi dan dapat menjadi alternatif usaha untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Selain itu, budidaya jamur juga dapat menjadi solusi mengani permasalahan pangan serta gizi bagi masyarakat Desa Pulosari.
Manfaat dan Dampak, Proyek ini memiliki berbagai manfaat dan dampak positif:
Pengurangan Limbah, proses ini membantu mengurangi limbah hasil pengolahan kopi seperti ampas dan kulit kopi yang biasanya berakhir di tempat pembuangan sampah, sehingga mengurangi dampak lingkungan negatif.
Pemenuhan Gizi, jamur yang dihasilkan dari media tanam ini kaya akan nutrisi dan protein, sehingga dapat menjadi tambahan berharga dalam asupan gizi Masyarakat, dan menjadi sumber protein pengganti daging yang memiliki harga yang ekonomis.
Pemanfaatan Limbah, proyek ini memanfaatkan limbah kulit kopi yang sebelumnya hanya terpakai menjadi pakan ternak yang memiliki nilai ekonomi yang rendah menjadi sumber daya yang lebih bernilai.
Edukasi dan Inovasi, melalui proyek ini, mahasiswa mendapatkan pengalaman praktis dalam penerapan konsep ilmu biologi dalam kehidupan nyata, serta mendorong inovasi yang berkelanjutan.
Menginspirasi Masa Depan yang Berkelanjutan, kreativitas mahasiswa dalam mendaur ulang limbah pengolahan kopi menjadi media tanam jamur unggul merupakan contoh nyata bagaimana ilmu biologi dapat berperan dalam memecahkan masalah lingkungan dan pangan. Proyek ini menginspirasi kita untuk berpikir lebih kreatif dalam mengatasi tantangan-tantangan global melalui pendekatan inovatif dan berkelanjutan.
Harapan kedepan adalah lebih banyak proyek-proyek inovatif yang dapat dihasilkan oleh para mahasiswa di masa depan, menjembatani ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Penulis: Alfisah Gama Putra/Biologi/Dr. Heni Risqiati S.Pt dan Fahmi Arifan S.T.,M.Eng.
Editor: Kiky/KGS Redaksi