Karya: Maulida Inayati
Ibu, sudah ku mantapkan langkah ini untuk mendekam di antara jeruji suci
Dibawah naungan sayap malaikat yang setia mengiringi jejak pengais ridho illahi
Sudah ku tetapkan hati ini untuk Istiqomah mengabdi, berbakti dan berkhidmah pada Abah ummi
Namun, doa dan munajat tulusmu takkan pernah terlepas meski jauh raga dari peluk jasmani
Ayah….
Biarpun peluhmu tak kurasa dalam dekat jiwa
Dan terik matahari yang menyengat badanmu tak kulihat senantiasa
Namun juangmu untuk aku yang hanya senoktah ini, adalah ladang pahala yang akan kau panen di yaumul akhir sana
Di balik penjara ini, jelas bukan nikmat yang aku cari, jelas derita yang aku terima
Walau kadang malas membobol borgol diri, dan membuatnya berleha seakan tak ada dosa
Tapi, lemah lembut Abah Umi meruntuhkan segalanya
Aku yang berlumur alpa, dirangkul penuh cinta
Dicucuri petuah bijak lewat teladan abadi dan bukan contoh yang hanya menggurui
Sudut pandang ku saja yang salah, menganggapnya sebagai siksa
Padahal diamku disini dinilai pahala oleh-Nya
Dan taatku disini adalah juang seorang santri pada diri, guru dan agamanya
Tapi aku, selalu merasa terpaksa menjalankan setiap perintah-Nya
Bahkan sulit menahan nafsu untuk tidak berbuat dosa