Semarang, KGS Media
Pondok Pesantren Kyai Galang Sewu dipenuhi semangat dan antusiasme para santri dalam rangkaian kegiatan Haul KGS & Pangeran Diponegoro 2026. Salah satu rangkaian acara yang paling dinanti adalah Lomba Cerdas Cermat (LCC) yang menjadi ajang adu kecerdasan dan ketekunan, sekaligus mempererat ukhuwah antar santri.
Acara yang digelar di serambi Masjid Al-Ikhlas pada Sabtu (8/11) ini diikuti oleh sejumlah santri perwakilan setiap kamar, baik santri putri maupun santri putra. Untuk santri putri, perlombaan dilaksanakan dari pagi hingga siang hari. Sedangkan untuk santri putra, perlombaan dilaksanakan pada malam hari. Para peserta tampak bersemangat dalam mengikuti perlombaan serta menyusun strategi untuk dapat melaju ke babak final.
Berbagai pertanyaan diajukan mulai dari ilmu agama, sejarah, hingga wawasan umum dan kebangsaan. Lomba cerdas cermat ini mengusung semangat dari para kiai dan pahlawan yang menjadi tonggak besar dalam kemajuan peradaban. Santri tidak hanya dituntut untuk cerdas secara intelektual tetapi juga, keunggulan akhlak yang dipancarkan.
Wakil ketua haul (Firda) menyampaikan harapannya pada kegiatan LCC ini agar dapat meningkatkan pengetahuan serta rasa kekeluargaan bagi para santri.
“Output yang diharapkan dari acara ini yaitu bisa menambah wawasan, keakraban, dan meningkatkan rasa kekeluargaan antar santri itu sendiri,” ujarnya.
Ilmu tanpa akhlak bagaikan kecerdasan tanpa arah. Kesempurnaan akhlak akan diperoleh dengan iman yang kuat. Ilmu tanpa keimanan akan menyesatkan, sementara iman tanpa ilmu akan menjadi buta. Ilmu dengan iman akan menjadi suatu hal yang besar jika diintegrasikan. Individu dengan intelektualitas tinggi dan kuat dalam spiritualitas adalah bukti bahwa ilmu dan iman adalah perpaduan yang sangat luar biasa.
Suasana tegang dan meriah mewarnai acara ini, tetapi tidak mengurangi sedikitpun sportivitas dalam keberlangsungan perlombaan. Para peserta tidak hanya dituntut untuk cepat, tetapi juga tepat. Tak hanya sebagai lomba, acara ini juga menjadi pembelajaran serta menanamkan nilai fastabiqul khairat, yaitu berlomba-lomba dalam kebaikan.
Disamping itu, dengan diadakannya LCC juga dapat memperkuat ingatan para santri terhadap setiap pelajaran yang telah disampaikan oleh para guru mereka.
“Seru sih, bisa buat nge-recall materi-materi yang dipelajari di Madrasah Diniyah juga. Semoga dengan diadakannya LCC ini, kita bisa lebih semangat lagi belajar di KGS,” ucap Kang Afandi, salah satu peserta LCC putra.
Ajang ini juga menjadi bukti bahwa ilmu dapat diperoleh dari manapun, dan ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang mampu mendekatkan pemiliknya kepada penciptanya.
“Melalui LCC ini kita diingatkan kembali bahwa pengetahuan itu luas, tidak hanya bergantung pada suatu fan ilmu tertentu, tetapi banyak ilmu yang bisa kita pelajari dan pahami serta diterapkan pada kehidupan sehari-hari. Dengan mengetahui ilmu dari sesuatu yang akan kita lakukan, maka itu dapat menambahkan keimanan dan kekhusyu’-an kita dalam melakukan kegiatan tersebut,” ujar salah satu finalis LCC (Marwa Itsriya).
Acara ini ditutup dengan pengumuman dua kelompok terbaik dari santri putra dan putri untuk melaju ke babak final yang akan dilangsungkan pada Kamis (13/11). Raut bangga dan gembira terpancar dalam wajah para peserta, baik yang lolos ke babak final maupun yang belum berkesempatan lolos. Karena bagi mereka, setiap proses dalam mencari ilmu adalah bagian dari perjalanan dan pengabdian yang akan menuntun mereka menuju cahaya kesuksesan.
Penulis : Siti Halimatun Nisak
Editor : Maryam
