Sima’atul Qur’an dan Pengajian Warnai Haul ke-6 Abah K.H.R.M Sam’ani Khoiruddin

KGS-News

Kyai Galang Sewu, Tembalang- Haul Abah K.H.R.M Sam’ani Khoiruddin (Pendiri Pondok Pesantren Kyai Galang Sewu) ke-6 dibuka dengan acara simaataul quran bil hifdhi dan bin nadhri yang bertempat di Maqbaroh Simbah Kyai Galang Sewu (bil hifdhi), masjid, ndalem (bil hifdhi), dan kompleks putri (bin nadhri) (3-4/7).  Bapak K.H. Muhammad Nur Salafuddin selaku pengasuh Pondok Pesantren Kyai Galang Sewu (PP. KGS) membuka simaatul quran tepat setelah sholat subuh di Masjid Al-Ikhlas PP. KGS, kemudian di susul pembukaan di Maqbaru dan majelis lainnya.

Khataman quran bin nadhri dilaksanakan pada hari kamis setelah sholat duhur di Masjid Al-Ikhlas dan beberapa kompleks putri. Khataman ini di ikuti seluruh santri putra putri tanpa terkecuali. Kemudian, di lanjutkan khataman puncak yang berada di Maqbaroh Simbah Kyai Galang Sewu, Krapyak, Tembalang, Semarang. Haul Abah yang ke-6 ini dipungkasi dengan adanya pengajian akbar pada malam harinya yang terbuka untuk santri, alumni, dan umum.

Pengajian Bersama Bapak Kyai Makmun Murod, S.H., pengasuh PP. Al-Fattah Sumurboto, Semarang, yang dilaksanakan ba’da isya’ (4/7). Beliau menekankan pentingnya santri untuk meneruskan perjuangan Abah Sam’ani dan semangat belajar. Selain itu, Bapak Kyai Makmun juga berpesan bahwa perlunya “nguri-nguri” dan mengenang perjuangan soarang ulama.

Liel, lurah santri putri mengatakan “Acara haul ini alhamdulillah sukses, banyak warga yang datang, padahal tidak berekspektasi akan sebanyak itu. Selain itu, ada inisiasi baru juga dari Gus Udin terkait menghias maqom, yang di tahun sebelumnya belom ada. Akhirnya jadi ada bertugas meronce bunga, baru di haul ke-6. Liel juga beerpesan untuk semua santri alangkah baiknya yang bertugas harus lebih tanggap ketika mendapat jatah  untuk meringakan koornya.

“Semoga semua santri tahu manaqib abah, buku jejak juang abah itu dibaca-baca lagi, supaya muncul mahabbah dari kita dan bisa diteladani bagaimana rekosonya (perjuangan) beliau” tambahnya.

Jauh dari itu semua, terdapat pelajaran yang sangat penting bahwa, khidmah terhadap pondok dan guru merupakan sesuatu yang perlu ditanamkan dalam diri santri. Karena dengan itu, akan menjadi sebab barokahnya ilmu. Hal ini selaras dengan pesan yang di sampaikan Bapak Kyai Salaf (akrabnya) untuk semua santri khususnya.

“Mari kita semua untuk meluangkan waktu, guna hurmat marang Haul Abah ini. Besar Harapan semua santri untuk tidak bepergian kecuali darurat,” dawuh Bapak Kyai Salaf.

Fotografer : KGS Media

Reporter : Desi (KGS/Red)

Editor : Kiki (KGS/Red/Media)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *