Pelatihan Pembuatan Pupuk Bakteri Fotosintesis (PSB) Murah dan Ramah Lingkungan

KGS-News

Temanggung-Desa Bulan, Kecamatan Selopampang merupakan daerah dengan pesonanya yang alami dan lanskapnya yang subur, telah lama dikenal sebagai daerah yang kaya akan potensi pertanian. Dengan lahan yang luas dan kondisi iklim yang mendukung menjadi pusat perhatian bagi para petani dan pengusaha pertanian. Namun, di balik potensinya yang besar, wilayah ini menghadapi tantangan serius dalam hal ketersediaan pupuk. Oleh karena itu, langkah-langkah inovatif seperti pelatihan pembuatan pupuk organik cair bakteri fotosintesis (PSB) yang baru-baru ini dilakukan oleh mahasiswa KKN, menjadi salah satu upaya untuk mengatasi tantangan ini dan meningkatkan produktivitas pertanian di wilayah ini.

Pada tanggal 22 Januari 2024, Hanif Umar Said, mahasiswa jurusan peternakan, Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro, melaksanakan sebuah kegiatan pelatihan yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan dalam pembuatan pupuk organik cair bakteri fotosintesis (PSB). Kegiatan ini ditujukan kepada kelompok Wanita Tani (KWT) Desa Bulan, Kecamatan Selopampang, Kabupaten Temanggung.

[Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik Cair Bakteri                                       Fotosintesis (PSB)]

Kegiatan pelatihan dimulai dengan sesi pemaparan materi yang komprehensif tentang pembuatan pupuk organik cair bakteri fotosintesis (PSB). Dalam pemaparan ini, pemateri menjelaskan secara rinci konsep dasar PSB, bahan-bahan yang diperlukan, proses fermentasi, manfaat PSB bagi tanaman, serta cara aplikasinya di lahan pertanian.

Dengan pengalaman dan pengetahuannya dalam bidang peternakan, pemateri mampu menjelaskan materi dengan jelas dan mudah dipahami oleh para peserta. Dia juga mengaitkan konsep pembuatan PSB dengan prinsip-prinsip pertanian organik untuk memberikan pemahaman yang lebih holistik kepada para peserta.

Setelah sesi pemaparan materi, kegiatan dilanjutkan dengan praktik langsung pembuatan PSB oleh para peserta. Pemateri memberikan bimbingan dan arahan secara langsung kepada peserta, memastikan bahwa setiap tahapan dalam pembuatan PSB dipahami dan dikerjakan dengan baik oleh peserta. Dalam sesi praktik ini, pemateri tidak hanya mengawasi proses pembuatan PSB, tetapi juga mendorong partisipasi aktif dari para peserta. Mereka diajak untuk bertanya, berdiskusi, dan berbagi pengalaman untuk memperkaya pemahaman bersama.

Para anggota KWT Desa Bulan menunjukkan antusiasme yang tinggi sepanjang kegiatan. Mereka dengan semangat mengikuti setiap tahap pembuatan PSB, dan aktif berinteraksi dengan pemateri serta sesama peserta. Respons positif juga terlihat dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh para peserta, menunjukkan minat mereka yang mendalam terhadap materi yang disampaikan.

Sebagai penutup kegiatan, diadakan sesi evaluasi untuk mendengar masukan dan harapan dari para peserta. Mayoritas dari mereka menyatakan kepuasan atas pelatihan ini dan berharap untuk adanya kegiatan serupa di masa depan. Mereka juga berharap untuk mendapatkan pendampingan lebih lanjut dalam implementasi pembuatan PSB di lahan pertanian mereka.

Kegiatan pelatihan pembuatan pupuk organik cair bakteri fotosintesis (PSB) ini berhasil mencapai tujuan yang diharapkan. Para peserta mendapatkan pengetahuan dan keterampilan baru yang dapat mereka aplikasikan dalam pertanian organik di desa mereka. Diharapkan bahwa kegiatan ini akan menjadi langkah awal menuju pertanian yang lebih berkelanjutan dan produktif bagi masyarakat Desa Bulan.

Penulis : Hanif Umar Said-Mahasiswa Jurusan Peternakan, Fakultas Peternakan dan Pertanian

#kknundiptim1 #p2kknundip #lppmundip #undip #temanggung #selopampang #desabulan #pupukcair #bakterifotosintesis

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *