Kembangkan Hand Sanitizer Berbasis Nano Partikel Cu, Mahasiswa Fisika UNDIP Lakukan Pengabdian di Ponpes KGS

KGS-News

Tembalang,- Mahasiswa jurusan fisika Universitas Diponegoro (UNDIP) kembangkan hand sanitizer menggunakan agen aktif nano tembaga sebagai solusi efektif pencegahan Covid-19. Kegiatan yang bertajuk pengabdian masyarakat ini dihelat di serambi Masjid Al-Ikhlas Pondok Pesantren Kyai Galang Sewu (KGS) Tembalang, Semarang, Ahad, (03/07/22). Pemilihan Pondok Pesantren KGS sebagai lokasi pengabdian karena pondok pesantren merupakan tempat yang sangat rentan terhadap penularan Covid-19 yang memiliki jumlah santri yang banyak dengan pola hidup seragam.  

Kegiatan yang diketuai Inayah Mumpuni Budiati, Mahasiswa S2 Fisika UNDIP ini juga mengedukasi para santri KGS akan bahayanya penularan virus Covid-19 dan pentingnya penerapan protokol kesehatan. Selain memberikan edukasi, tim pengabdian mahasiswa fisika ini juga mempraktikan serta mendemostrasikan cara pembuatan hand sanitizer menggunakan nano tembaga (Cu). 

Inayah dalam presentasinya mengungkapkan alasan penggunaan nano Cu pada hand sanitizernya karena Cu bersifat menghambat atau menghancurkan virus seperti corona, influenza, dan patogen lainnya. Selain itu Cu juga bersifat toksik terhadap mikroorganisme dan tidak toksik kepada manusia. 

“Logam Cu akan lebih efektif jika berukuran nano dan harga dari logam Cu sendiri lebih murah dibandingkan emas dan perak,”ungkap Inayah. 

Metode yang kami gunakan, lanjut Inayah adalah metode Ablasi Laser Pulsa (PLA). Pemilihan metode ini didasari oleh proses yang tidak rumit, ramah lingkungan, dapat menghasilkan nano partikel dengan kemurnian tinggi dan berukuran sangat kecil serta efektif menghambat mikroba berdasarkan uji laboratorium dan studi literatur . 

Dengan program ini, diharapkan para santri dapat meneruskan pembuatan hand sanitizer berbasis nano Cu untuk mengatasi permasalahan secara berkelanjutan. Para santri akan mendapatkan prototipe hand sanitizer berbasis Cu yang telah disiapkan sebelumnya.  Adapun prospek pengabdian ini nantinya akan dikembangkan lagi hingga tahap legalitas produk dan pemasaran. Inayah beserta tim akan terus berusaha hingga  uji sertifikasi BPOM dan pelegalan CV. 

Kegiatan pengabdian ini berjalan dengan lancar atas antusiasme santri KGS dalam mengikuti kegiatan pelatihan ini dari awal hingga akhir. “ Harapannya santri lebih mandiri dan produktif setelah mengikuti kegiatan ini,”tandas Inayah.

Reporter: Atia

Fotografer: Sisil 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *