Kyai Galang Sewu, Tembalang-Pertama kalinya dalam sejarah, Pondok Pesantren (PP) Kyai Galang Sewu mengadakan Talkshow dengan cakupan pembahasan mengenai pranikah dan segala persiapan menuju pernikahan. Tak tanggung-tanggung, acara yang diadakan pada Sabtu (26/3) ini sukses dilangsungkan secara offline di masjid Al-Ikhlas dan secara online diikuti 87 peserta zoom dari sabang sampai merauke hingga mancanegara. Meskipun baru pertama kali diadakan, animo dari peserta luar biasa dalam mengikutinya.
Ketika Mereka Bertanya, Kapan Nikah? tema yang diambil dalam talkshow pada kali ini. Sebuah pertanyaan yang sering dan lazim dilontarkan masyarakat untuk mereka yang belum menikah.
Acara yang berlangsung terbagi menjadi 2 sesi. Sesi 1 membahas mengenai kesehatan dan finansial pranikah serta parenting, dan sesi 2 membahas mengenai fiqih pernikahan, manajemen waktu dan emosi, serta parenting untuk bekal anak tahfidzul qur’an (Hafal Al-Qurán).
Pak Ulin, sapaan akrabnya yang menjadi salah satu narasumber sekaligus menjadi pengasuh PP. Kyai Galang Sewu ini menjelaskan bahwa, dengan menikah itu akan membuka pintu rezeki. Jadi, menikah tidak hanya sekedar seremonial dalam kehidupan saja, akan tetapi banyak hikmah dibaliknya.
“Nikah itu kunci terbukanya rezeki,” tutur Bapak Ulin selaku narasumber pada sesi 1.
Bersama istrinya, Ibu Ustadzah Siti Nuur Rochmah, beliau menceritakan pengalaman persiapan pernikahan hingga bagaimana perjalanan 5 tahun dalam mengarungi kehidupan berumah tangga. Lebih lanjut lagi, ayah dua anak tersebut berpesan jika dalam menikah parameter kesuksesan adalah menggapai ridho Allah, dimana ridho-Nya tergantung ridho orang tua dan guru. Hal ini juga disampaikan Bapak Salaf pada sesi 2,”Barangsiapa menikah karena Allah maka akan dicukupi segalanya dan dijauhkan dari maksiat”.
Dalam menyiapkan keturunan yang sholeh dan sholehah, Bapak Ulin memberikan tips yaitu dengan memberikan 3 air: air ASI yang diibaratkan sebagai rezeki yang halal, air hangat yang bermakna sebagai keluarga harus selalu memberikan kehangatan, dan air mata yang berarti selalu berdoa untuk kebaikan keluarga.
Bapak Salaf sebagai narasumber kedua sekaligus menjadi pengasuh juga mempertegas dalam mencetak generasi yang sholeh-sholehah dimulai dengan memilih pasangan yang sholeh-sholehah, berdoa selama proses usaha memperoleh anak, riyadhoh (doa khusus) saat istri hamil, serta menciptakan lingkungan yang baik untuk tumbuh kembang anak.
“Dengan siapapun, keluarga, mertua, pandanglah dari segi baiknya. Jangan ingat-ingat kesalahannya,” pesan Bapak Salaf kepada peserta ketika ditanya kunci terjalinnya kekeluargaan yang baik.
“Kunci membangun bahtera rumah tangga yaitu sabar, sama-sama berkhidmah, suami mengabdi pada istri, dan istri mengabdi pada suami,” tambahnya.
Talkshow berakhir pukul 12 siang dengan diakhiri doa penutup. Banyak tanggapan positif mengenai keberlangsungan acara tersebut. Widya, salah satunya komentar positif dari satu peserta offline, “llmu yang didapatkan banyak. Acaranya juga bagus, sangat menarik, dan tidak membosankan. Semoga setelah acara ini bisa makin dekat dalam mencari pasangan dan bisa menerapkan ilmu yang didapatkan”, katanya.
Fotografer : Panitia Talkshow Pranikah
Reporter : Hassa (Tim redaksi)
Editor : Kiki